Perawatan Luka Operasi
Dalam bahasan ini, perawatan luka operasi terdiri atas tindakan ganti balutan
dan angkat jahitan.
A. Ganti Balutan
Perawatan luka umumnya diawali dengan tindakan penggantian balutan.
Ganti balutan/ verban merupakan suatu tindakan mengganti verban untuk
melindungi luka dengan drainase minimal terhadap kontaminasi
mikroorganisme.
Ganti balutan dilakukan sesuai kebutuhan tidak hanya berdasarkan kebiasaan,
melainkan disesuaikan terlebih dahulu dengan: kondisi klinis pasien,
sifat operasi, tipe/jenis luka dan tampilan luka. Penggunaan antiseptic hanya
untuk yang memerlukan saja karena efek toksinnya terhadap sel sehat. Untuk
membersihkan luka hanya memakai normal saline (NaCl). Citotoxic agent seperti
povidine iodine, asam asetat, sebaiknya tidak sering digunakan untuk
membersihkan luka karena dapat menghambat penyembuhan dan mencegah
reepitelisasi. Luka dengan sedikit debris di permukaannya dapat dibersihkan
dengan kassa yang dibasahi dengan sodium klorida dan tidak terlalu banyak
manipulasi gerakan.
B. Angkat Jahitan
Angkat jahitan adalah suatu tindakan melepas jahitan yang biasanya dilakukan
pada hari ke-7 atau sesuai dengan proses penyembuhan luka.
Tujuan dilakukan angkat jahitan adalah untuk mempercepat proses penyembuhan
luka dan mencegah terjadinya infeksi. Pertimbangan dilakukan angkat jahitan
adalah tegangan pada tepi luka operasi/luka jahitan.
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan tindakan angkat jahitan adalah :
1. Tepi luka yang searah dengan garis lipatan kulit tidak akan tegang
2. Luka yang arahnya tegak lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit setelah
banyak bagian kulit diambil, akan menyebabkan tegangan tepi luka yang besar
à pengambilan jahitan ditunda lebih lama, sampai dicapai kekuatan jaringan yang
cukup, sehingga bekas jahitan tidak mudah terbuka lagi
3. Jahitan yang dibiarkan terlalu lama, akan memperlambat penyembuhan luka.
C. Prinsip Perawatan Luka Operasi
Perawatan luka dapat dilakukan secara terbuka dan tertutup. Perawatan luka
terbuka diutamakan pada luka yang sederhana dan dangkal, sedangkan pada
luka operasi, dilakukan secara tertutup. Perawatan luka tertutup bertujuan untuk :
1. Menjaga luka dari trauma mekanik
2. Menekan dan mengimobilisasi daerah luka
3. Mencegah perdarahan
4. Mencegah luka dari kontaminasi oleh kuman
5. Mengabsorbsi drainase
6. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis
7. Debridemen sel nekrotik
8. Memberikan lingkungan fisiologis yang sesuai untuk penyembuhan luka
9. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing.
Mengganti balutan dilakukan apabila balutan sudah kotor atau basah akibat
eksternal maupun karena rembesan eksudat; ingin mengkaji keadaan luka
dengan frekuensi tertentu; dan untuk mempercepat debridemen
(pengangkatan) jaringan nekrotik.
Tipe penggantian balutan dibagi menjadi dua, yaitu tipe tipe basah dan kering.
Balutan basah digunakan untuk luka yang basah atau banyak drainase,
sedangkan balutan kering digunakan untuk luka kering atau drainase minimal.
Adapun cara membersihkan luka adalah :
1. Luka kering cukup diusap dengan larutan antiseptik
2. Luka berwarna kekuningan/terinfeksi dibersihkan dengan pencucian sampai
pus (nanah) terangkat
3. Luka berwarna hitam (nekrotik) harus dinekrotomi secara mekanik atau
kimia.
D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perawatan Luka
Dalam melakukan perawatan luka, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
petugas, diantaranya:
1. Menghindari terjadinya pencemaran. Dilakukan dengan membalut luka dengan
verban steril, dan melakukan disinfeksi luka dan kulit sebelum mengganti balutan.
2. Mengusahakan balutan tetap kering. Mikroorganisme dengan cepat berkembangbiak
dalam lingkungan yang basah.
3. Proses perkembangan aliran darah local. Dilakukan dengan cara : tidak
membalut luka terlalu kencang, memberi obat-obatan tertentu, dan melakukan penatalaksanaan panas-dingin sesuai anjuran dokter atau sesuai dengan anjuran kapala bagian perawatan.
4. Mengembangkan kondisi yang baik. Kondisi pasien yang baik : status nutrisi
dan cairan yang baik.
5. Selalu berusaha agar luka bersih. Membersihkan luka dengan : NaCl 0,9%,
alcohol, larutan Iodium (betadhin).
6. Penyokong yang baik untuk luka. Sokongan luka dapat dilakukan dengan
balutan plester perekat atau balutan yang member dukungan pada luka tersebut.
7. Menghindari kondisi luka yang makin memburuk. Dilakukan dengan observasi
luka yang baik, untuk mencegah terjadinya infeksi.
8. Menghindari rasa sakit yang tidak perlu. Hal ini dapat dilakukan dengan :
a. Mencukur rambut sebelum menempelkan perekat
b. Mengurangi pemakaian plester perekat (jika memungkinkan)
c. Tidak memakai bahan-bahan pembalut yang bersifat mengikat
d. Sedapat mungkin tidak memakai bahan-bahan yang keras, seperti alcohol
e. Memungkinkan pasien mengambil posisi yang rileks
E. Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka
Bahan yang digunakan untuk perawatan luka bisa berupa larutan antiseptic
maupun larutan yang bersifat netral. Secara lebih rinci diuraikan sebagai
berikut:
1. Sodium Klorida 0,9 %
Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena alasan
ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Sodium klorida atau
natrium klorida mempunyai Na dan Cl yang sama seperti plasma. Larutan ini
tidak mempengaruhi sel darah merah.
Sodium klorida tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah
sodium klorida konsentrasi 0,9%. Konsentrasi ni adalah konsentrasi normal dari
sodium klorida, dan untuk alasan ini sodium klorida disebut juga normal saline.
Normal saline merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan,
melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga kelembaban sekitar
luka dan membantu luka menjalani proses penyembuhan serta mudah didapat
dan harga relatif lebih murah.
2. Larutan povodine-iodine
Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang
dikombinasi dengan bahan lain. Walaupun iodine bahan non metalik iodine
berwarna hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya
larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara keseluruhan dalam alkohol dan larutan
sodium iodide encer. Iodide tinture dan solution keduanya aktif melawan spora
tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan. Larutan ini akan melepaskan
iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput lendir sehingga cocok
untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora, jamur,
dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu.
Referensi :
Bobak, K. Jensen. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta, EGC.
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan
Medik dan Bedah. Jakarta, EGC.
Johnson, Ruth, Taylor. 1997. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta, EGC.
Kaplan NE, Hentz VR. 1992. Emergency Management of Skin and Soft Tissue
Wounds, An Illustrated Guide. USA, Boston, Little Brown.
Kozier, Barbara. 1995. Fundamental of Nursing: Concepts, Prosess and Practice:
Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Kusmiyati. 2007. Penuntun Belajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Yogyakarta, Fitramaya.
Oswari E. 1993. Bedah dan perawatannya. Jakarta, Gramedia.
Potter. 2000. Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa
Ester Monica. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Samba, Suharyati. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta, EGC.
The Gambling Industry Can't Be Scared - Dr. McD
BalasHapusIf 상주 출장안마 a gambling-related addiction 논산 출장마사지 is severe 인천광역 출장샵 enough, it's a common gambling addiction 전주 출장샵 The Gambling Industry Can't Be Scared | 포항 출장마사지 Dr.MCD